1) Setelah kegiatan pembelajaran, siswa dapat memahami pengertian penginderaan jauh.
2) Setelah kegiatan pembelajaran, siswa dapat membedakan komponen penginderaan jauh.
Komponen-komponen dalam pengindraan jauh merupakan serangkaian objek yang saling berkaitan.
Dalam pengindraan jauh Harus ada sumber enaga, baik sumber tenaga alamiah maupun sumber tenaga buatan. Tenaga ini mengenai obyek di permukaan bumi yang kemudian dipantulkan ke sensor. Sumber energi dapat berupa sumber energi alami (contoh: matahari, lava, air, panas) atau sumber energi buatan manusia (contoh: pesawat radar, blitz pada kamera dan api pada hutan yang dibakar.
Apabila sumber energi yang digunakan merupakan sumber energi alami maka sistemnya disebut sistem pasif, sedangkan apabila sumber yang digunakan merupakan sumber energi buatan manusia maka sistemnya disebut sistem aktif (Ir.Soetoto,S.U, 2019).
Jumlah tenaga matahari yang mencapai bumi dipengaruhi oleh waktu jam, musim), lokasi, dan kondisi cuaca. Jumlah tenaga yang diterima pada siang hari leibh banyak bila dibandingkan dengan jumlahnya pada pagi atau sore hari. Kedudukan matahari terhadap tempat di bumi berubah sesuai dengan perubahan musim.
Sumber: https://www.worldatlas.com
Atmosfer merupakan fungsi panjang gelombang. Mempunyai pengaruh bersifat selektif terhadap panjang gelombang. Karena pengaruh yang selektif inilah maka timbul istilah jendela atmosfer yaitu bagian spectrum elektromagnetik yang dapat mencapai bumi (Sutanto, 1986: 56).
Jadi, gelombang elektromagnetik atau meneruskan cahaya yang sampai ke permukaan bumi sehingga objek dapat memantulkannya kembali.
Objek di permukaan bumi terdiri dari minenral, bebatuan, tanah, air, tetumbuhan dan objek budaya yang bersifat memantulkan, menyerap, meneruskan atau memancarkan gelombang elektromagnetik (Ir.Soetoto,S.U, 2019: 7).
Jadi, Objek adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran dalam pengindraan jauh seperti atmosfer, biosfer, hidrosfer, dan litosfer. Interaksi antara tenaga atau radiasi dengan objek yang terdapat 3 bentuk, yaitu:
- Absorption (A), adalah proses diserapnya sebuah tenaga oleh objek.
- Transmission (T), adalah proses yang diteruskannya sebuah tenaga oleh objek.
- Reflection (R), adalah proses dipantulkannya sebuah tenaga oleh objek.
Objek yang jika mempunyai daya pantul tinggi menjadi cerah pada citra, sedangkan objek pantul rendah akan terlihat gelap pada citra. Alat-alat sensor untuk merekam interaksi antara tenaga dan objek, berupa:
- Gravimeter: mengumpulkan data yang berupa variasi daya magnet.
- Magnetometer: mengumpulkan data yang berupa variasi daya magnet.
- Mikrofon: mengumpulkan/menangkap gelombang bunyi di udara.
- Kamera: mengumpulkan data variasi distribusi tenaga elektromagnetik yang berupa sinar.
Sensor merupakan tenaga yang datang dari objek di permukaan bumi diterima dan direkam. Kemampuan sensor untuk menyajikan gambaran obyek terkecil disebut resolusi spasial.
Resolusi spasial petunjuk bagi kualitas sensor (Sutanto, 1986: 57).
Sensor merupakan alat perekam energi elektromagnetik. Sebelum tahun 1970-an sensor digunakan adalah kamera (Ir.Soetoto,S.U, 2019: 8).
Jadi, Sensor merupakan alat perekam objek.
Berdasarkan proses perekamannya, sensor terdapat 2 macam, yaitu:
1. Sensor fotografik merekam objek melalui proses kimiawi yang dapat dipasang pada pesawat udara maupun satelit. Sensor fotografik itu menghasilkan foto. Sensor fotografik yang dipasang pada pesawat udara menghasilkan citra foto (foto udara), sedangkan jika dipasang pada satelit menghasilkan citra satelit (foto satelit).
2. Sensor elektronik merupakan sensor yang bekerja secara elektrik dalam bentuk sinyal. Sinyal elektrik yang direkam pada pita magnetik selanjutnya dapat diproses menjadi data visual atau digital dengan menggunakan komputer. Sensor elektronik itu menghasilkan citra indraja (lebih dikenal dengan sebutan citra).
Wahana merupakan pesawat pembawa sensor. Sebelum tahun 1970-an sensor kamera dibawa oleh wahana balon, helikopter, dan pesawat terbang (Ir.Soetoto,S.U, 2019: 8).
Jadi, wahana adalah peralatan yang digunakan untuk membawa sensor atau alat perekam.
Perolehan data dapat dilakukan dengan cara manual (visual) dan numerik atau digital. Data visual dapat dianalisis secara manual atau melalui pemrosesan digital. Data digital merupakan hasil perekaman digital dalam bentuk angka yang dapat menampilkan nilai kecerahan setiap piksel.
Penggunaan data merupakan orang atau sekelompok orang dengan berbagai disiplin ilmu yang menggunakan data citra atau noncitra sebagai salah satu alat untuk mencapai tujuannya (Ir.Soetoto,S.U, 2019: 9).